Kajian Statistik Ukuran Butir Sedimen Dan Kaitannya dengan Anatomi Struktur Mangrove di Pantai Baros Bantul, Indonesia Implikasi Mitigasi Erosi

Isi Artikel Utama

Fivry Wellda
Arie Noor Rakhman
Fidelis Saka Sigmaringa Da Costa

Abstrak

Proses erosi pantai atau abrasi semakin hari semakin memprihatinkan perlu adanya keberlangsungan proses sedimentasi pantai untuk mengurangi abrasi pantai. Salah satunya adanya tanaman mangrove untuk mengurangi abrasi pantai. Mangrove merupakan ekosistem yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang-surut air laut yang terlindung dengan sedimen berlumpur hingga berpasir. Maka perlunya adanya penelitian untuk mmengetahui kondisi fisik sedimen terkait hubungannya dengan struktur tubuh mangrove. Penelitian dilakukan didaerah Dusun Baros, Desa Tirtohargo, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang memiliki morfologi berupa daerah pasang surut muara Sungai Opak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi komposisi fisik sedimen pada muara Sungai Opak pada struktur sederhana tubuh vegetasi mangrove.


Metode yang dilakukan pengambilan data sedimen dan pengamatan tubuh vegetasi mangrove. Dilakukan pada 3 lokasi. Pengambilan data sedimen dilakukan dengan cara mendapatkan komposisi fisik sedimen berupa ukuran butir serta parameter statistik (mean, sorting, skewness dan kurtosis) parameter ini digunakan untuk mengetahui proses sedimentasi yang berlangsung terkait dengan lingkungan sedimentasi. Pada tumbuhan mangrove dilakukan pengamatan tutupan kanopi (daun batang mangrove), struktur sederhana tubuh mangrove dan jenis mangrove. Tutupan kanopi dilakukan dengan metode Hemispherical Photography dari data ini didapatkan baik buruknya tutupan kanopi dalam persentase. Struktur sederhana dilakukan pengamatan anatomi tubuh tumbuhan mangrove seperti batang lurus atau bercabang akar tanaman.


Hasil analisis menunjukkan bahwa sampel yang lebih dekat dengan muara sungai memiliki ukuran butir lebih besar dibandingkan dengan sampel yang lebih jauh dari sungai dan terdapat genangan air. Berdasarkan tutupan kanopinya, semua jenis mangrove dapat tumbuh dengan baik dan cocok dengan kondisi jenis sedimennya. Hasil pengelompokan dominasi jenis mangrove didapatkan bahwa jenis Avicennia sp dapat ditemukan di seluruh stasiun pengamatan sehingga dapat dikatakan mangrove jenis ini dapat beradaptasi dengan kondisi sedimen yang berukuran pasir sedang hingga lebih halus, sedangkan mangrove jenis Rhizopora sp hanya dijumpai pada stasiun pengamatan yang berada lebih jauh dari muara sungai dengan jenis sedimen yang lebih halus. Proses sedimen menyebabkan adanya endapan yang menjadi pengurangan abrasi pantai.


 


Kata Kunci: Sedimen, Mangrove, Granulometri, Kanopi Mangrove

##plugins.themes.bootstrap3.displayStats.downloads##

##plugins.themes.bootstrap3.displayStats.noStats##

Rincian Artikel

Cara Mengutip
“Kajian Statistik Ukuran Butir Sedimen Dan Kaitannya Dengan Anatomi Struktur Mangrove Di Pantai Baros Bantul, Indonesia Implikasi Mitigasi Erosi”. 2023. JNANALOKA 4 (01): 7-19. https://doi.org/10.36802/jnanaloka.2023.v4-no01-7-19.
Bagian
Articles

Cara Mengutip

“Kajian Statistik Ukuran Butir Sedimen Dan Kaitannya Dengan Anatomi Struktur Mangrove Di Pantai Baros Bantul, Indonesia Implikasi Mitigasi Erosi”. 2023. JNANALOKA 4 (01): 7-19. https://doi.org/10.36802/jnanaloka.2023.v4-no01-7-19.

Referensi

E. K. Rinjani, S. Panbriani, U. Auliya’Amalina, I. P. Artayasa et al., “Mitigasi bencana abrasi pantai melalui penanaman mangrove di desa seriwe, jerowaru lombok timur,” Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, vol. 5, no. 1, pp. 226–230, 2022.

A. F. Syah, “Penanaman mangrove sebagai upaya pencegahan abrasi di desa socah,” Jurnal Ilmiah Pangabdhi, vol. 6, no. 1, pp. 13–16, 2020.

S. Suyono, B. Hendrarto, dan O. Radjasa, “Pemetaan degradasi ekosistem mangrove dan abrasi pantai berbasis geographic information system di kabupaten brebes-jawa tengah,” Jurnal Oseatek, vol. 9, pp. 90–102, 2015.

M. W. Lewaru, A. M. Khan et al., “Struktur komunitas vegetasi mangrove berdasarkan karakteristik substrat di muara harmin desa cangkring kecamatan cantigi kabupaten indramayu,” Jurnal Perikanan Kelautan, vol. 3, no. 3, 2012.

T. Rahmadhani, Y. F. Rahmawati, R. Qalbi, N. F. HP, dan S. N. Husna, “Zonasi dan formasi vegetasi hutan mangrove: Studi kasus di pantai baros, yogyakarta,” Jurnal Sains Dasar, vol. 10, no. 2, 2021.

A. M. Ellison, A. J. Felson, dan D. A. Friess, “Mangrove rehabilitation and restoration as experimental adaptive management,” Frontiers in Marine Science, vol. 7, p. 327, 2020.

M. O. B. Nugroho, Y. Rizkianto, R. R. Yuditama, A. Ryan, dan A. Maulana, “The

sedimentary process of sand deposits in bogowonto river, purworejo, central java, and progo river, kulonprogo, yogyakarta using granulometric analysis,” Eksplorium: Buletin Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir, vol. 42, no. 2, pp. 91–98, 2021.

L. S. Citra, S. Supriharyono, dan S. Suryanti, “Analisis kandungan bahan organik, nitrat dan fosfat pada sedimen mangrove jenis avicennia dan rhizophora di desa tapak tugurejo, semarang the analysis of organic content, nitrate, phosphate in the sediment of mangrove rhizophora dan avicennia at tapak village, tugurejo semarang,” Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), vol. 9, no. 2, pp. 107–114, 2020.

I. K. Ginantra, A. A. K. Darmadi, I. B. M. Suaskara, dan I. K. Muksin, “Keanekaragaman jenis mangrove pesisir lembongan dalam menunjang kegiatan wisata mangrove tour,” in Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi, 2018, pp. 249–255.

G. M. Friedman, “Differences in size distributions of populations of particles among sands of various origins: addendum to ias presidential address,” Sedimentology, vol. 26, no. 6, pp. 859–862, 1979.

S. J. Blott dan K. Pye, “Gradistat: a grain size distribution and statistics package for the analysis of unconsolidated sediments,” Earth surface processes and Landforms, vol. 26, no. 11, pp. 1237–1248, 2001.

R. L. Folk dan W. C. Ward, “Brazos river bar [texas]; a study in the significance of grain size parameters,” Journal of sedimentary research, vol. 27, no. 1, pp. 3–26, 1957.

J. Abuodha, “Grain size distribution and composition of modern dune and beach sedi- ments, malindi bay coast, kenya,” Journal of African Earth Sciences, vol. 36, no. 1-2, pp. 41–54, 2003.

R. W. Bemmelen, The geology of Indonesia: general geology of Indonesia and adjacent archipelagoes. US Government Printing Office, 1949.

R. Hall, Indonesia, geology. University of California Press Berkeley, California, 2009. 16 R. Wartono dan R. H. Sukandarrumidi, “Peta geologi lembar yogyakarta,” Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, 2012.

M. Vitasari, “Kerentanan ekosistem mangrove terhadap ancaman gelombang ektrim/abrasi di kawasan konservasi pulau dua banten, Bioedukasi: Jurnal Pendidikan Biologi, vol. 8, no. 2, pp. 33–36, 2015.

G. M. Díaz, “Optimizing smartphone-based canopy hemispherical photography,” bioRxiv, pp. 2021–03, 2021.

G. M. (online), “Pantai baros, tirtohargo, kec. kretek, kabupaten bantul, daerah istimewa yogyakarta, 1:25000,” accessed Jul. 13, 2022.[Online]. Available: https://www.google.com/maps/place/Pantai+Baros/@-8.0080344,110.2832126,15z/ data=!4m5!3m4!1s0x0:0x87f7458953a59c4e!8m2!3d-8.0080344!4d110.2832126

A. N. Rakhman dan F. W. Maulana, “Aplikasi fitur geologi dan citra google earth untuk mengidentifikasi potensi risiko multi bencana dari bencana gempa bumi di bambanglipuro, indonesia,” Jurnal Teknomineral, vol. 4, no. 1, 2022.

F. Ahmad, M. Quasim, A. Ahmad, S. Rehman, dan S. Asjad, “Depositional mechanism of fort member sandstone (early-late bathonian), jaisalmer formation, western rajasthan: Insights from granulometric analysis,” Geology, Ecology, and Landscapes, vol. 5, no. 2, pp. 119-135, 2021.

N. Balakrishnan, “Editorial,” Communications in Statistics - Simulation and Computation, vol. 36, no. 1, pp. 1–1, 2007.

W. A. Gemilang, U. J. Wisha, dan G. A. Rahmawan, “Distribusi sedimen dasar sebagai identifikasi erosi pantai di kecamatan brebes menggunakan analisis granulometri,” Jurnal Kelautan: Indonesian Journal of Marine Science and Technology, vol. 10, no. 1, pp. 54–66, 2017.

M. Kusumawardani, S. Kasim, dan M. Maskur, “Karakteristik endapan tsunami ber- dasarkan metode granulometri dan metode suseptibilitas di sulawesi tengah,” Natural Science: Journal of Science and Technology, vol. 7, no. 1, 2018.

P. Rich, R. Dubayah, W. Hetrick, dan S. Saving, “Using viewshed models to calculate intercepted solar radiation: applications in ecology. american society for photogrammetry and remote sensing technical papers,” in American Society of Photogrammetry and Remote Sensing, 1994, pp. 524–529.

C. T. Rueden, J. Schindelin, M. C. Hiner, B. E. DeZonia, A. E. Walter, E. T. Arena, dan K. W. Eliceiri, “Imagej2: Imagej for the next generation of scientific image data,” BMC bioinformatics, vol. 18, pp. 1–26, 2017.

J. Schindelin, I. Arganda-Carreras, E. Frise, V. Kaynig, M. Longair, T. Pietzsch, S. Pre- ibisch, C. Rueden, S. Saalfeld, B. Schmid et al., “Fiji: an open-source platform for biological-image analysis,” Nature methods, vol. 9, no. 7, pp. 676–682, 2012.

K. L. Hidup, “Keputusan menteri negara lingkungan hidup nomor: 201 tahun 2004 tentang kriteria baku dan pedoman penentuan kerusakan mangrove.”

C. K. Wentworth, “A scale of grade and class terms for clastic sediments,” The journal of geology, vol. 30, no. 5, pp. 377–392, 1922.

F. W. Maulana, A. N. Rakhman, dan F. S. S. Da Costa, “Tipe dan perkembangan mangrove terhadap proses sedimentasi di dusun baros, desa tirtohargo, kapanewon kretek, kabupaten bantul, daerah istimewa yogyakarta,” 2022.